TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
I. TEORI KLASIK
Absolute Advantage dari Adam Smith
Absolute Advantage adalah kemampuan suatu pihak untuk
menghasilkan barang atau jasa yang lebih banyak daripada para pesaing. Absolute
Advantage ditentukan oleh perbandingan sederhana dari produktivitas tenaga
kerja, sangat memungkinkan bagi suatu pihak untuk tidak memiliki keuntungan
absolut pada yang lainnya. Sehingga tidak ada terjadi perdagangan dengan pihak
lain. Tampak kontras perbedaannya pada konsep keuntungan komparatif yang
mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan barang-barang tertentu pada biaya
peluang yang lebih rendah.
Teori ini berasal dari “An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations” oleh Adam Smith tahun 1776. Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada
besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori
murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini
memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang
diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang
tersebut (Labor Theory of value )
Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika
dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua
barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian
Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris
setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak
10 unit dan 2 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar